Cara Menggunakan WP-CLI dan Proses Instalasinya

Anda mungkin belum tahu bahwa WordPress sebenarnya mempunyai tools command line yang bernama WP-CLI. Tool ini mampu mempermudah pengaturan di WordPress. Bahkan bisa mengubah beberapa pengaturan melebihi user admin di WordPress. Apa itu WP-CLI, bagaimana cara install dan cara menggunakan WP-CLI?

Di artikel ini saya akan membahas mengenai apa WP-CLI, cara install WP-CLI, dan tentu saja cara menggunakan WP-CLI secara lengkap.

Apa Itu WP-CLI?

WP-CLI adalah sebuah tool atau aplikasi yang memungkinkan untuk mengelola dan mengatur WordPress menggunakan command line (baris perintah). Anda bisa melakukan banyak hal melalui tool ini, seperti melakukan upgrade, membuat backup, menerbitkan post atau artikel. Bahkan pengaturan yang hanya bisa dilakukan oleh admin memungkinkan dilakukan menggunakan WP-CLI.

Jadi Anda dapat mengelola blog Anda sendiri melalui perintah-perintah tanpa harus login ke interface dashboard. Terkadang cara ini lebih cepat dibandingkan dengan pengaturan melalui dashboard WordPress.

Selain itu, perintah-perintah yang tidak didukung pada tampilan interface WordPress dapat dilakukan menggunakan WP-CLI. Contohnya saja menulis command script yang lebih efisien. Jadi WP-CLI mempunyai hak akses yang bahkan lebih luar dari user admin.

Kelebihan lain dari WP-CLI adalah mempersingkat waktu instalasi, proses konfigurasi, dan lebih mudah jika ingin melakukan maintenance. Anda pun tidak perlu login satu per satu ke setiap website untuk melakukan beberapa pengaturan. Jadi WP-CLI akan memudahkan Anda dalam mengelola beberapa website WordPress.

Menariknya, perintah WP-CLI dapat dijalankan secara otomatis sehingga Anda tidak perlu menjalankan perintah secara manual untuk melakukan tugas yang sama.

Cara Install WP-CLI di Linux

Setelah mengetahui sedikit apa itu WP-CLI, ada baiknya langsung mencoba menggunakannya. Pada contoh ini saya menggunakan perangkat lokal. Selain perangkat lokal, panduan ini juga bisa Anda gunakan jika menggunakan Virtual Private Server (VPS).

Bagi yang sudah mempunyai layanan web hosting atau WordPress hosting, Anda dapat langsung mengakses WordPress melalui SSH untuk menggunakan WP-CLI.

Baca juga: Manajemen Proses Linux dengan Command Line

Jika Anda menggunakan sistem operasi Linux, cara install WP-CLI cukup mudah.

Langkah 1. Unduh File ‘wp-cli.phar’.

Silakan unduh terlebih dahulu file ‘wp-cli.phar’ menggunakan perintah Curl. File ini juga merupakan executable-file yang dapat menjalankan WP-CLI di dalam folder instalasi WordPress.

$ sudo curl -O https://raw.githubusercontent.com/wp-cli/builds/gh-pages/phar/wp-cli.phar

Langkah 2. Cek File ‘wp-cli.phar’.

Lakukan pengecekan apakah file ‘wp-clip.phar’ sudah terunduh dengan baik menggunakan perintah PHP dengan opsi –info. Perintah ini akan menampilkan informasi sistem operasi yang dipakai, versi PHP, dan beberapa informasi terkait dengan WP-CLI lainnya.

$ sudo php wp-cli.phar –info

Langkah 3. Atur Hak Akses dan Rename File ‘wp-cli.char’.

Supaya file ‘wp-cli.char’ dapat dieksekusi dan mudah untuk dijalankan, hal yang perlu Anda lakukan adalah mengubah hak aksesnya menggunakan perintah chmod dan mengubah nama file menjadi lebih singkat.

Pada contoh di bawah ini, file ‘wp-cli.char’ diubah menjadi ‘wp’ sehingga ketika Anda ingin menjalankannya tinggal mengetikkan perintah ‘wp’ saja tanpa panjang mengetik ‘wp-cli.phar’.

Ubah hak akses file ‘wp-cli.phar’ menjadi executable.

$ sudo chmod +x wp-cli.phar

Kemudian rename file ‘wp-cli.phar’ menjadi ‘wp’ dan pindah ke folder instalasi WordPress.

$ sudo mv wp-cli.phar /usr/local/bin/wp

Langkah 4. Cek Status WP-CLI.

Lakukan pengecekan apakah instalasi WP-CLI berhasil atau tidak. Silakan arahkan session ke dalam folder instalasi WordPress. Kemudian jalankan perintah “$ wp core version” untuk mengecek versi WordPress menggunakan WP-CLI.

Jika Anda belum mempunyai instalasi WordPress aktif, unduh terlebih dahulu file instalasi WordPress dan pindahkan ke folder penyimpanan web server (folder http). Atau, jika Anda menggunakan web hosting, pindahkan ke dalam folder root domain, biasanya di public_html.

Jika Anda melihat pesan error yang mengatakan ‘berjalan menggunakan user root’, tambahkan opsi ‘–allow-root’ ke dalam perintah WP-CLI, seperti di bawah ini:

$ wp core version –allow-root

Cara Install WP-CLI di Windows

Proses install WP-CLI di Windows sedikit lebih panjang. Hal ini dikarenakan PHP terkadang tidak tersedia secara default sehingga Anda perlu menginstallnya terlebih dahulu. Anda dapat menginstall PHP secara manual, tapi ada cara yang lebih mudah, yaitu menggunakan perangkat lunak local development server semacam XAMPP atau MAMP. Di kedua perangkat lunak tersebut secara otomatis sudah terinstall PHP sebagai bagian dari proses instalasinya.

Jika PHP sudah terinstall di dalam sistem operasi, Anda perlu mencari di mana file PHP executable dan membuatnya dapat diakses secara global (Anda bisa membaca panduan lengkapnya di PHP manual)

Jika Anda sudah menginstall PHP dan berjalan dengan baik, unduh file ‘wp-cli.phar’ secara manual dan simpan ke dalam folder, contohnya “c:wp-cli”. Supaya Anda dapat menjalankan WP-CLI hanya dengan menggunakan perintah ‘wp’ seperti di Linux, buat file batch dengan nama wp.bat di folder yang sama dengan file ‘wp-cli.phar’.

Kemudian tambahkan beberapa baris di bawah ini ke dalam file batch.

@ECHO OFFphp “c:/wp-cli/wp-cli.phar” %*

Terakhir, tambahkan “c:wp-cli” ke dalam file global.

setx path “%path%;c:wp-cli”

Jika berhasil, perintah WP-CLI seharusnya sudah ada dalam command prompt.

Sebenarnya, ada cara yang lebih mudah untuk install WP-CLI di Windows, yaitu dengan menggunakan perangkat lunak DesktopServer. Sayangnya bagi Anda yang belum berlangganan perangkat lunak ini harus membayar karena fitur WP-CLI hanya tersedia untuk premium user saja.

Namun jika Anda sudah mempunyai akses dan berlangganan DesktopServer, saya menyarankan untuk menggunakan menggunakan cara ini untuk install WP-CLI di Windows.

Cara Menggunakan WP-CLI

Anda sudah sering menggunakan command prompt di Windows atau Terminal di Linux? Jika sudah, WP-CLI mungkin akan sedikit terlihat mudah bagi Anda.

Perintah di WP-CLI sudah saling terintegrasi. Jadi Anda dapat menyusun berbagai perintah di dalam WP-CLI sehingga dipakai untuk menginstall berbagai macam plugin untuk mendukung kerja WP-CLI.

Di bawah ini akan membahas berbagai macam cara menggunakan perintah WP-CLI dan contoh penggunaannya untuk menginstall WordPress dan juga plugin maupun tema yang ada di dalamnya.

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Website Company Profile

Kumpulan Perintah Dasar di WP-CLI

Ada berbagai perintah dasar yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan lebih jauh WP-CLI, di antaranya ‘wp-info’, ‘’wp-help’, dan penggunaanya dasarnya.

Perintah ‘wp –info’ akan memunculkan informasi versi WP-CLI yang Anda pakai.

wp –info

Perintah di atas akan memberikan output seperti di bawah ini.

Jika Anda ingin melihat daftar dokumentasi atau berbagai macam perintah yang tersedia di dalam WP-CLI dapat menggunakan perintah ‘wp-help’.

wp help

Perintah ‘wp help’ akan memunculkan output seperti di bawah ini.

Anda dapat keluar dari halaman ‘help’ dengan menggunakan perintah ‘Q’ atau ‘ctrl+c’ di keyboard.

Selain perintah utama, di dalam WP-CLI terdapat sub-perintah yang bisa ditambahkan setelah perintah utama. Sub-perintah ini dipakai untuk menspesifikasikan perintah lebih detail lagi. Misalnya saja ketika Anda ingin mendapatkan dokumentasi dari perintah ‘wp comment count’ maka perintah yang Anda pakai adalah ‘wp help comment count’.

wp help comment count

Perintah di atas akan memunculkan informasi penggunaan dari perintah ‘comment count’ seperti output di bawah ini.

Cara Menggunakan WP-CLI untuk Menginstall WordPress

Selain untuk mengelola WordPress, WP-CLI juga dapat menginstall WordPress itu sendiri. Proses instalasinya cukup mudah. Anda hanya tinggal mengakses database server dan mengunduh core WordPress untuk proses instalasi.

Cara menggunakan WP-CLI untuk menginstall WordPress ini hanya bisa dilakukan untuk perangkat lokal dan VPS.

Langkah 1. Login ke MySQL Server

Pertama Anda harus login ke dalam database MySQL terlebih dahulu. Jika Anda belum mempunyai atau mengetahui username dan password database, silakan masuk ke “cPanel » MySQL Databases” untuk melihat user dan database yang tersedia.

mysql -u username_and -p

Baca juga: Pengertian MySql, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Langkah 2. Membuat Database WordPress

Setelah masuk ke database MySQL, buat database terlebih dahulu. Pada contoh perintah di bawah ini database diberi nama ‘wordpress’.

create database wordpress;

Langkah 3. Membuat User MySQL Server

Langkah selanjutnya adalah memberikan akses user untuk mengakses database ‘wordpress’ menggunakan perintah GRANT.

grant all on wordpress.* to ‘username_anda’ identified by ‘password_anda’;

Logout dari MySQL server dan lanjutkan ke langkah berikutnya.

Langkah 4. Unduh Instalasi WordPress

Jika sudah selesai membuat database dan memberikan akses ke dalamnya, langkah selanjutnya adalah mengunduh instalasi WordPress dan mengeksekusinya.

Pastikan saat Anda menjalankan perintah ini di dalam direktori WordPress yang dikehendaki, misalnya di dalam folder public_html.

wp core download

Langkah 5. Atur Informasi dan Database WordPress

Setelah proses pengunduhan selesai, akses halaman instalasi WordPress menggunakan browser. Pada tahap ini diminta untuk mengisi beberapa informasi yang berhubungan dengan username dan password database untuk WordPress.

Isi semua informasi sesuai dengan pada saat membuat database di awal tadi.

Selain menggunakan browser, Anda juga bisa menggunakan WP-CLI untuk mengisi beberapa informasi di atas. Caranya dengan perintah seperti di bawah ini.

wp core config –dbname=wordpress –dbuser=user –dbpass=password –dbhost=localhost –dbprefix=wp_

Keterangan:

  • dbname, Nama database WordPress di MySQL.
  • dbuser, Username MySQL yang sudah dibuat di awal.
  • dbpass, Password MySQL yang sudah dibuat di awal.
  • dbhost, Alamat hostname server database.
  • dbprefix, Tabel prefix untuk database WordPress di MySQL.

Jika perintah di atas dijalankan, WordPress akan membuat file konfigurasi dengan nama ‘wp-config.php’.

Langkah 6. Memasukkan Informasi Website

Langkah selanjutnya adalah memberikan beberapa informasi yang berhubungan dengan website, seperti judul, username dan password untuk login, dan email.

Jika menggunakan WP-CLI, Anda dapat menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp core install –url=”domainand.com” –title=”Judul Website” –admin_user=”admin_username” –admin_password=”admin_password” –admin_email=”alamatemail@email.com”

Sampai di sini Anda sudah berhasil menginstall WordPress menggunakan WP-CLI. Selanjutnya adalah membahas cara menggunakan WP-CLI untuk menginstall tema dan juga plugin di WordPress.

Cara Menggunakan WP-CLI untuk Menginstall Tema di WordPress

Anda bisa menggunakan WP-CLI untuk mengelola tema yang ada di WordPress. Misalnya saja untuk melihat tema yang tersedia, menginstall, dan juga menghapusnya.

Contohnya ketika Anda ingin melihat daftar tema yang tersedia menggunakan perintah ‘wp theme list’.

wp theme list

Kemudian jika Anda ingin mengaktifkan tema yang ada di dalam WordPress cukup dengan menjalankan perintah ‘wp theme activate nama_tema’.

wp theme activate twentysixteen

‘Twenty Sixteen’ merupakan nama tema default yang biasanya ada di WordPress.

Bahkan WP-CLI dapat Anda pakai untuk menginstall tema baru untuk WordPres. Misalnya saja ketika Anda ingin mencari tema yang mendukung penggunaan Bootstrap menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp theme search bootstrap

Anda akan diberikan informasi seperti nama dan rating tema yang tersedia.

Jika ingin menginstall dan mengaktifkan tema tersebut, Anda bisa langsung menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp theme install bootstrap-beauty –activate

Perintah di atas akan menginstall tema Bootstrap Beauty dan langsung mengaktifkannya.

Cara Menggunakan WP-CLI untuk Install Plugin

Anda dapat menginstall dan mengaktifkan plugin dengan langsung menyebutkan nama plugin yang tersedia. Perintahnya seperti contoh berikut ini.

Untuk menginstall gunakan opsi ‘plugin install’ kemudian masukkan nama plugin setelahnya.

wp plugin install nama_plugin

Untuk mengaktifkan plugin, gunakan opsi ‘plugin activate’ kemudian masukkan nama plugin di belakangnya.

wp plugin activate nama_plugin

Sebagai contoh, berikut ini cara menginstall WP Doctor dan juga WP Profile di WordPress menggunakan WP-CLI.

Proses Instalasi dan Cara Menggunakan WP Doctor

WP Doktor merupakan tools yang dikembangkan untuk mengecek masalah yang terjadi di website yang menggunakan WordPress. Masalah yang terjadi misalnya hanya muncul layar putih, gagal melakukan pembaruan (update), kegagalan mengunggah file (upload), dan sejenisnya. Jika ingin menggunakan tool ini, Anda harus menginstall terlebih dahulu.

Cara menggunakan WP-CLI untuk instalasi tema ini cukup mudah. Anda bisa menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp package install git@github.com:wp-cli/doctor-command.git

Setelah selesai menginstall plugin WP Doctor, Anda bisa langsung menggunakan perintah ‘wp doctor’.

Baca juga: Git Tutorial Dasar)

Jika ingin melihat apa saja opsi yang tersedia, Anda bisa menggunakan perintah ‘wp doctor –help’ seperti ketika menggunakan perintah Linux melalui terminal.

wp doctor –help

Kemudian jika Anda ingin melakukan pengecekan menggunakan WP Doctor dapat menggunakan perintah ‘wp doctor check –all’. Perintah ini akan mengecek secara menyeluruh terhadap website WordPress.

wp doctor check –all

Keterangan masing-masing pengecekan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

core-verify-checksums Memverifikasi apakah WordPress sudah sesuai dengan checksumnya –identitas dari sebuah file.
file-eval Mengecek apakah WordPress mengandung kode eval(.*base64_decode(.* yang mengindikasikan kode berbahaya.
cache-flush Mendeteksi banyaknya kode wp_cache_flush() yang muncul.
autoload-options-size Mengecek pengaturan autoload yang melebihi normal (900kb).
constant-savequeries-falsy Mengecek apakah fungsi SAVEQUERY sudah sesuai dengan pengaturan normal atau belum.
constant-wp-debug-falsy Mengecek apakah ‘wp debug’ dalam kondisi aktifk atau tidak dengan mengecek fungsi WP_DEBUG.
core-update Mengecek apakah WordPress sudah dalam kondisi terbaru. Error akan muncul jika ada pembaruan major tetapi WordPress belum diperbarui.
cron-count Mengecek adanya cron job. Error akan muncul jika di dalam WordPress terdapat cron job lebih dari 50.
cron-duplicates Mengecek adanya cron job yang mempunyai fungsi yang sama. Error akan muncul jika terdapat lebih dari 10 cron job yang sama.
option-blog-public Mengecek website WordPress dalam status publish dengan mengecek nilai pada opsi ‘blog_public’.
plugin-active-count Mengecek jumlah plugin yang aktif. Pengecekan ini akan memunculkan error jika terdapat lebih dari 80 plugin yang aktif.
plugin-deactivated Mengecek plugin yang tidak aktif. Muncul pesan warning jika terdapat 40% plugin yang tidak aktif.
plugin-update Mengecek ketersediaan versi plugin terbaru. Memunculkan pesan warning jika terdapat plugin yang belum diperbarui ke versi terbaru.
theme-update Mengecek ketersediaan versi tema terbaru. Memunculkan pesan warning jika terdapat tema yang belum diperbarui.
php-in-upload Mengecek apakah ada ada file PHP di dalam folder Uploads.
language-update Mengecek ketersediaan versi bahasa yang baru.

Menjalankan Salah Satu Opsi WP Doctor

Jika ingin melakukan beberapa pengecekan saja, Anda dapat mengganti opsi –all dengan jenis pengecekan yang ingin dilakukan. Misalnya saja ketika ingin mengecek ‘autoload-options-size’ dan ‘core-verify-checksums’, Anda dapat menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp doctor check autoload-options-size core-verify-checksums

Proses Instalasi dan Cara Menggunakan WP Profile

Website Anda terasa lambat? Anda dapat mengeceknya menggunakan WP-CLI dengan bantuan plugin WP Profile. WP Plugin berguna untuk melakukan pengecekan penyebab website Anda terasa lambat dimuat.

WP Profile melakukan pengecekan website dengan memisahkan proses loading menjadi beberapa bagian dan melakukan pengecekan masing-masing bagian. Plugin ini memberikan informasi mengenai lokasi, callbacks, dan waktu unduh.

Supaya dapat menggunakan plugin ini tentu saja perlu melakukan proses instalasi terlebih dahulu. Cara menggunakan WP-CLI untuk menginstall plugin WP Profile sama seperti plugin pada umumnya. Namun lokasi yang dipakai adalah folder ‘root’ dari website yang aktif.

wp package install wp-cli/profile-command

Setelah plugin terinstall dengan baik, Anda dapat langsung menggunakannya dengan perintah ‘wp profile’. Contohnya ketika Anda ingin melihat beberapa opsi yang tersedia, Anda dapat menggunakan perintah seperti di bawah ini.

wp-profile –help

Penutup

WP-CLI merupakan tools serbaguna yang memudahkan pengelolaan website WordPress. Tool ini dapat Anda pakai untuk, mengubah dan menambahkan tema maupun plugin, mengatur cron job, bahkan juga dapat menginstall WordPress dari awal.

Tidak hanya itu, Anda pun bisa mengubah berbagai macam script langsung menggunakan tools ini. Jadi jika menggunakan WP-CLI Anda mempunyai hak akses yang bahkan melebihi user admin di WordPress.

Pengaturan menggunakan WP-CLI mempunyai kelebihan lebih cepat dan mudah jika Anda sudah menguasai beberapa perintah dasarnya. Anda tidak perlu login ke dalam dashbaord yang terkadang membutuhkan waktu yang lama dan mengunduh tampilan yang cukup besar. Jika menggunakan WP-CLI, Anda bisa mengubah pengaturan hanya menggunakan Terminal atau command prompt.

Semoga artikel cara menggunakan WP-CLI ini bermanfaat untuk Anda. Anda mungkin mempunyai pengalaman sendiri ketika menggunakan WP-CLI, jadi jangan sungkan untuk membagikannya melalui kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami seputar dunia teknologi, digital marketing, dan bisnis.

The post Cara Menggunakan WP-CLI dan Proses Instalasinya appeared first on Niagahoster Blog.

Original Article

Leave a comment